Hari ini tanggal 20 Oktober 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Widyagama Husada menggelar wisuda ke XIV bagi program DIII Kebidanan, ke VIII bagi Program S1 Kesehatan Lingkungan dan ke VI bagi Program S1 Ilmu Keperawatan tahun Akademi 2017/2018, sedangkan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ners ini merupakan Sumpah Profesi yang ke IV, acara wisuda dan sumpah profesi yg dilaksanakan di halaman Kampus 3 Universitas Widyagama Malang jalan Taman Borobudur Indah 3 Malang tersebut diikuti oleh 225 Wisudawan.

Turut hadir dalam acara wisuda diantaranya dari jajaran pengurus YPPI Widyagama Malang, Kepala Lembaga Layanan Perguruan Tinggi (L2DIKTI) Wilayah VII Jawa Timur, Pimpinan Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan di lingkup L2DIKTI  Wilayah VII, Kadinkes Jawa Timur, Ketua IBI Jawa Timur, Ketua HAKLI Jawa Timur, Ketua IBI Kota Malang, Ketua AIPKIND Jawa Timur, Kepala Pukesmas, Direktur Rumah Sakit dan pemilik BPM tempat mahasiswa PKL.

Dalam laporan akademik Wakil Ketua I STIKES WgH dr. Wira Daramatasuia, M.Biomed menyampaikan bahwa wisuda kali terpilih sembilan  lulusan terbaik diantaranya dari prodi D3 Kebidanan diraih oleh Anisa Ayu Fauziah, Amd. Keb 3,88 Mufidatin Masruroh, Amd. Keb 3,77 Andi Agnes Euida, Amd. Keb 3,72, prodi S1 Kesehatan Lingkungan diraih Ulva Lisdiana, S.KL IPK : 3,68 Tiya Wildayati, S.KL IPK : 3,66 Eko Yulianto, S.KL IPK : 3,65. Untuk prodi S1 Ilmu Keperawatan IPK tertinggi diraih oleh Marina Cintya Putri, S. Kep dengan IPK 3,78 Syarifatussurur, S. Kep IPK 3,70 Hiye Mastuti Ana Nunit, S. Kep IPK 3,70.

Pada program profesi Ners, tahun ini merupakan angkat sumpah profesi Ners ke IV, untuk Penilaian profesi Ners tersebut diperoleh dari penilaian sebesar 65% dari Lahan Praktik (rumah sakit, Puskemas dan Dinas terkait) dan 35% dari STIKES Widyagama Husada. Alhamdulillah patut kita syukuri dan banggakan IPK lulusan mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. 8 mahasiswa Profesi Ners diantaranya mencapai predikat cumlaude dengan IPK 4 diantaranya diraih oleh Robby Mayka Surya Putra, S.Kep., Ners, Galuh Wilujeng Maharani, S.Kep., Ners, Vinsensia Tanggu Solo, S.Kep., Ners, Rista Ayu Biyanita, S.Kep., Ners, Kholifatul Qudsiyah, S.Kep., Ners, Nurul Desyati, S.Kep., Ners, Putri Anjarwati, S.Kep., Ners dan Wulan Nurwahyuni, S.Kep., Ners.

Sedangkan Ketua STIKES Widyagama Husada Bapak dr. Rudy Joegijantoro, MMRS menyampaikan bahwa sebagai lulusan STIKES Widyagama, wisudawan/wisudawati telah dibekali pengetahuan dan keterampilan yang memadai dan dengan empat kecerdasan: spiritual, intelektual, sosial, dan emosional. Kami yakin para lulusan dapat segera mengintegrasikan diri dengan lingkungan, memanfaatkan dan menciptakan kesempatan, dan mampu berkompetisi secara sehat dan sportif.

Lebih lanjut dr. Rudy menyampaikan bahwa di era globalisasi dan keterbukaan seperti sekarang ini yang ditandai dengan perubahan-perubahan yang begitu cepat, dengan sendirinya  menuntut kita untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut. Para lulusan harus memberi kontribusi besar melalui karya gemilang dalam berkiprah di dalam negeri maupun di mancanegara. Bahkan bila memungkinkan Para lulusan harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan dengan semangat kewirausahaan. Harapan seperti itulah yang tentunya menjadi dambaan kita semua dalam rangka membangun dan memajukan bangsa dan negara ini.

Menyikapi harapan masyarakat terhadap perguruan tinggi , kami terus berupaya agar STIKES Widyagama Husada secara konsisten terus meningkatkan kualitasnya. Kami berharap STIKES Widyagama Husada sebagai perguruan tinggi swasta, semakin dipercaya masyarakat, dengan menjalankan proses belajar mengajar secara taat asas sesuai dengan visi dan misinya, tidak hanya sesuai dengan sasaran mutunya saja akan tetapi harus dapat menunjukkan karya baktinya yang bisa dirasakan sesuai tuntutan dan kebutuhan yang berkembang di masyarakat

Selaras dengan apa yang disampaikan oleh Ketua STIKES WgH, dalam kata sambutan Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Indonesia Widyagama Malang (YPPIWM) Bapak Prof. H.A. Mukthie Fadjar, SH, MS menyampaikan bahwa para lulusan yang kini diwisuda akan menghadapi berbagai permasalahan yang lebih berat apabila dibandingkan dengan permasalahan yang dihadapi oleh generasi sebelumnya, baik karena perubahan sosial baik nasional dan global, maupun karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, merupakan suatu keharusan bagi para dosen untuk memberikan bekal yang cukup bagi peserta didik agar mereka mampu mengantisipasi tantangan masa depan mereka, ujar Prof. Mukthie.(Rahok)